MATERI KULIAH DAN TUGAS-TUGAS: June 2014

Monday, June 16, 2014

tugas fiqih ibadah

FIQIH IBADAH
Diajukan untuk memenuhi Tugas membuat makalah pada mata kuliah Fiqih Ibadah
kelas A Semester dua
Di susun oleh:
Arsyad
Nim: 0130105002
Rahayu Bahar
Nim:
Dosen pengampuh:
M. Farid Naya, M. SI.
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) IMAM RIJALI AMBON
TAHUN 2014
Kata Pengantar
              
Puji syukur kehadirat Allah swt. Senantiasa kami panjatkan kehadiratnya
dimana karena rahmat dan hidayahnya kami masih sempat menyelesaikan tugas
makalah yang diberikan oleh dosen bersangkutan. Dimana tugas ini akan banyak
bermanfaat bagi kami dan mudah-mudahan bagi teman-teman sekalian.
Oleh karena itu kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada dosen
telah memberikan tugas semacam ini, dan tak lupa pula kami ucapkan banyak
banyak terima kasih pada segenap pihak yang telah membantu dan memberikan
motivasi serta bimbingannya, makalah kami dapat di selesaikan dengan baik.
Adapun kekurangan masih tersirat di makalah ini, kami memohon maaf
sebanyak-banyaknya karena saya tau saya hanya manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan.
Saya senantiasa menerima kritikan dan saran dari dosen yang memeriksa
makalah kami, agar penyusunan makalah kami, yang dilakukan sekarang ini dapat
saya rampung lebih baik lagi untuk penyusunan makalah kedepan, terimah kasih.
IAIN Ambon, 7 April 2014
Penulis
1
Daftar isi
JUDUL ..................................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................ 1
DAFTAR ISI ....................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................... 3
A. Latarbelakang .............................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan Masalah .......................................................................... 3
BAB 2 PEMBAHASAN ...................................................................... 4
A. Pengertian Fiqih Ibadah ............................................................................. 4
a. Fiqih Ibadah Menurut bahasa .................................................................. 4
b. Fiqih Ibadah Menurut Istilah .................................................................... 5
B. Hakikat Ibadah ............................................................................................ 5
a. Ibadah adalah tujuan hidup ...................................................................... 5
b. Ibadah adalah melaksanakan apa yang Allah cintai dan Ridhai .............. 6
c. Ibadah terwujud dengan melaksanakan perintah Allah ........................... 6
d. Jihad ......................................................................................................... 6
e. Ibadah sebagai cintah ............................................................................... 6
f. takut ......................................................................................................... 6
C. Dasar hukum Ibadah .................................................................................. 6
a. Al-Qur’an ................................................................................................. 6
b. Hadits ....................................................................................................... 6
c. Ijtihad ....................................................................................................... 7
D. Ruang Lingkup Ibadah ............................................................................... 7
a. Bersuci .................................................................................................... 7
b. Shalat ....................................................................................................... 7
c. Puasa ....................................................................................................... 7
d. Zakat ........................................................................................................ 8
e. Haji .......................................................................................................... 8
BAB 3 PENUTUP ............................................................................... 9
A. Kesimpulan .................................................................................................. 9
B. Saran ....................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 10
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Pada zaman dahulu, mulai sejak kedatangan nabi Muhammad saw.
Sebagai pembawa agama akhir, ibadah mulai muncul yang berdasarkan
syari’at agama Islam. Ibadah adalah segala kegiatan atau aktivitas semua
makhluk di muka bumi khususnya ummat Islam. Ibadah ini mungkin semua
orang pernah mendengarnya baik dalam keluarga, pergaulan, dan ataupun
tempat-tempat majelis lainnya. Namun, saat sekarang ini arti yang sebenarnya
tentang ibadah masih ada belum memahaminya, walaupun ibada itu mereka
sering lakukan setiap hari.
Dengan problematika ibadah diatas maka sebagai penulis akan
memberikan pemahaman tentang ibadah.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Fiqih Ibadah?
2. Apakah hakikat yang sebenarnya dalam ibadah itu?
3. Ada berapakah dasar hukum ibadah?, jelaskan.
4. Sebutkan dan jelaskan ruang lingkup ibadah!
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui arti fikih dan ibadah.
2. Untuk mengetahui hakikat ibadah.
3. Untuk mengetahui dasar hukum ibadah.
4. Untuk mengetahui yang termasuk dalam ruang lingkup ibadah.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fiqih Ibadah
Fikih Ibadah mempunyai 2 sumber pengertian antara lain:
1. Fikih Ibadah menurut bahasa
Fiqih Ibadah terdiri dari dua kata, yakni kata “Fiqih” dan “Ibadah”.
Fikih menurut bahasa berarti paham, pemahaman yang dalam. Ibadah
menurut bahasa berasal dari kata Al-abdiyah, Al-ubudiyah, dan Al-ibadah
yang berarti taat, arti ini bersumber dari kutipan makalah, mengatakan
berasal dari kamus Al-Muhith
1
. Dan dalam Mukhtar Ash-Shihhah, makna
dasar al-ubudiyah adalah ketundukan dan kepasrahan, sementara at-ta’bid
artinya kepasrahan. Semua makna ini sesuai dengan isytiqaq-nya.
Sebagaimana dalam firman Allah:
Artinya: “maka Masuklah ke dalam hamba-hambaku”
2
4
         

untuk masuk dalam ibadahnya. Karena setiap makhluk manusia hanya
mengabdi kepada khaliknya, yaitu Allah swt. Sebagaimana dalam firman
Allah menyebutkan tentang pengabdian terhadap Allah:
   
Artinya: “Aku tidak menciptakan Jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepadaku”
1
3

Siti Ma’rifat, Hafidz Cahya Adiputra, Elys Sholihatul Azizah, Fiqih Ibadah,
2
Al-Qur’an Dan Terjemahannya, “terj” Deparpartemen Agama Al-Hikamah, Cet. Ke. 4,

3
Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Ibid., Hlm. 523.
2. Fiqih Ibadah menurut istilah
- Menurut istilah Fiqih mengandung dua arti antara lain;
a. Pengetahuan tentang hukum-hukum syari’at yang berkaitan dengan
perbuatan dan perkataan mukhallaf.
4
b. Huku-hukum syari’at itu sendiri.
- Menurut Istilah ibadah mengandung 3 arti antara lain:
1. Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintahNya
melalui
lisan
para
Rasul-Nya.
2. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu
tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah

3. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai
dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau
perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin. Yang ketiga ini
adalah definisi yang paling lengkap.
Dari semua pengertian diatas, maka dapat disimpulkan pengertian fiqih
ibadah bahwa, Fiqih Ibadah adalah pemahaman secara mendalam tentang
seluruh apa yang Allah Ridhai dari semua perbuatan manusia, baik dari zhahir
maupun dari yang batin.
B. Hakikat Ibadah
Tujuan diciptakannya manusia dimuka bumi tak lain hanya untuk
beribadah kepada Allah swt. Menurut syaikh Al-Islam Ibnu Taimiyah, ibadah
dibagi menjadi 2 antara lain ibadah batin dan dhohir
Makna kata tujuan hidup dapat diartikan bahwa Allah bertujuan
menghidupkan manusia di muka bumi hanya untuk mengabdi kepadanya,
sebagaimana dalam firmannya Allah swt.
4
Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Cet. Ke 27,
5
   
Artinya: “Aku tidak menciptakan Jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepadaku”
5

penuh ketundukan dan perendahan diri kepada Allah.
3. Ibadah terwujud dengan melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan
larangannya.
4. Ibadah sebagai cinta, maksudnya manusia mencintai Allah, Rasulnya

sesuatu yang dicintai oleh Allah.
6. Takut, maksudnya tidak merasakan rasa takut sedikitpun sesame makhluk,
kewcuali hanya kepada Allah.
C. Dasar Hukum Ibadah
1. Al-Qur’an
Secara bahasa, kata Al-Qur’an berarti “bacaan atau kumpulan”. AlQur’an

adalah lautan ilmu yang sangat luas dan dalam. Semakin
diperdalam, semakin banyak rahasia kehidupan yang ditemukan,
khususnya dalam beribadah. Adapun amalan Al-Qur’an yang sering
manusia lakukan sehingga Mendapat Pahala antara lain:
a. Membaca dengan lisan
ibadah.
b. Mengamalkan kandungan-kandungan Al-Qur’an adalah bagian dari
Ibadah terhadap kepercayaannya terhadap isi Al-Qur’an.
2. Hadits
Hadits adalah suatu wahyu yang maknanya berasal dari Allah seperti
Al-Qur’an, tetapi kalimatnya disusun oleh nabi Muhammad saw.
5
6
Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Ibid., Hlm. 523.
Moh. Ali Aziz, Mengenal Tuntas Al-Qur’an, Cet. Ke. 1,
6
6
3. Ijtihad
Ijma berasal dari kata ijtihada, yajtahidu, ijtahadan, yang berarti
menggerakkan segala kemampuan untuk menanggung beban. Menurut
bahasa ijtihad artinya bersungguh-sungguh dalam mencurahkan pikiran
sedangkan menurut istilah ijtihad artinyamencurahkan segenap tenaga dan
pikiran secara berangsur-angsur untuk menetapkan suatu hukum. Fungsi
ijtihad ini adalah untuk mendapatkan solusi hukum jika ada suatu masalah
yang harus ditetapkan hukumnya untuk diselesaikan yang tidak ada dalam
di jumpai dalam Al-Qur’an hukumnya.
D. Ruang lingkup Fiqih Ibadah
a. Bersuci
Bersuci adalah berarti membersihkan diri dari hadats dan najis, baik
batin dan fisik. Bersuci ini terbagi menjadi beberapa bagian antara lain
wudlu, tayammun, thaharah.
b. Shalat
Sholat adalah kewajiban sebagai ummat manusia untuk
melaksanakannya. Shalat adalah zikir dan doa untuk mengingat dan
mengharap Allah swt. Dengan zikir dan doa inilah bermakan bahwa shalat
adalah salah satu tiang atau tongkat untuk menegakkan suatu agama.
Adapu pembagian shalat antara lain:
1. Shalat wajib
Adalah shalat yang jika manusia tidak laksanakan akan mendapat
dosa dan jika manusia laksanakan akan mendapat pahala. Adapun
pembagian shalat wajib antara lain shalat isyah, subuh, dhuhur, azhar,
dan magrib.
c. Puasa
Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, perkataan
mulut
7
Adalah puasa yang bila dilaksanakan akan mendapat pahala, dan
bila ditinggalkan akan mendapat dosa sama dengan shalat wajib.
2. Puasa sunnah
Adalah puasa yang bila tidak dilaksanakan tidak apa-apa, dan bila
dikerjakan akan mendapat pahala.
d. Zakat
Zakat adalah hak Allah berupa harta yang diberikan oleh seseorang

7
e. Haji
Haji Adalah suatu kegiatan untuk pergi kekota suci mekah  dengan
sengaja untuk melaksanakan Idah, tawaf, sai, wukuf diarafah, dan amalanamalan
haji

lainnya karena memenuhi panggilan Allah dan mengharapkan
Ridhanya. Haji dapat dikatakan ibadah apabila memenuhi panggilannya
dan melaksanakan semua syari’atnya yang telah Allah tentukan.
Keutamaan Haji adalah amal paling utama, haji adalah jihad, haji adalah
penghapus dosa, orang haji dianggap sebagai tamu Allah, pahala haji
adalah surge, biaya haji seperti biaya jihad.
8
f. Pemeliharaan jenazah
Jenasah adalah jazat orang yang tidak punya nyawa
pemeliharaan adalah pengurusan, dan melanyani. Jadi pemeliharaan
jenazah adalah pengurusan jenasah secara baik yang dimulai cara
memandikannya sampai pada penguburan.
7
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah 2, ”Terj” Moh. Abidun, Lely Shofa Imama, Mujahidin
Muhayan, Cet. Ke. 2,
8
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah 3, ”Terj” Moh. Abidun, Lely Shofa Imama, Mujahidin
Muhayan, Cet. Ke. 2, Ibid., Hlm, 1-6.
8
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Fiqih Ibadah adalah pemahaman secara mendalam tentang seluruh apa
yang Allah Ridhai dari semua perbuatan manusia, baik dari zhahir maupun
dari yang batin.
2. Ibadah pada hakikatnya adalah sebagai tujuan hidup, dan melaksanakan
perbuatan yang Allah cintai dan ridhai. Sehingga manusia selamat baik
dunia dan akhirat.
3. Dasar hukum ibadah adalah Al-Qur’an, Hadits, dan Ijtihad.
4. Ruang lingkup dalam ibadah adalah bersuci, shalat, Pemeliharaan jenaza,
Haji, dan Zakat.
B. Saran
Sebagai hamba Allah yang lemah, marilah selalu melaksanakan perbuatan-
perbuatan yang Allah Ridhai, dan kerjakanlah perbuata-perbuatan yng baikbaik

kerena semua perbuatan yang baik adalah bagian dari ibadah kepada
Allah.
9
Daftar pustaka
Aziz, Moh. Ali. 2012. Mengenal Tuntas Al-Qur’an. Cet. Ke. 1. Surabaya:
IMTIYAZ.
Firman Allah. 2013. Al-Qur’an Dan Terjemahannya. “terj” Deparpartemen
Agama Al-Hikamah. Cet. Ke. 4. Jawa Barat: CV. Penerbit Deponegoro.
Ma’rifat, Siti, et. all. 2012. Makalah Fiqih Ibadah. Semarang: Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo.
Rasjid, Sulaiman. 1994. Fiqih Islam. Cet. Ke 27. Bandar Lampung: PT. Sinar
Baru Algesindo.
Sabiq, Sayyid. 2010. Fiqih Sunnah 2 dan 3, ”Terj” Moh. Abidun, et. all. Cet. Ke.
2, Jakarta Pusat: Pena Pundi Aksara.
10